Sunday, January 15, 2012

Stroke: Rusaknya Sel-sel Otak

Stroke adalah keadaan di mana sel-sel otak mengalami kerusakan karena tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel otak harus selalu mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian terbesar saat ini. Bahkan di Amerika Serikat, stroke dan beberapa penyakit pembuluh darah lainnya merupakan penyebab kematian yang utama.

Asupan oksigen dan nutrisi akan dibawa oleh darah yang mengalir dalam pembuluh-pembuluh darah yang menuju sel-sel otak. Apabila aliran darah atau aliran oksigen dan nutrisi itu terhambat selama beberapa menit saja, maka dapat terjadi stroke.


Penghambatan aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Semakin lama penghambatan itu terjadi, efeknya akan semakin parah dan semakin sulit untuk dipulihkan. Oleh sebab itu, tindakan yang cepat dalam mencegah dan mengatasi serangan stroke sangat menentukan kesembuhan atau pemulihan kesehatan para penderita stroke.

Penyempitan pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan aliran darah dan asupan nutrisi ke otak akan berkurang. Selain itu, endapan zat-zat lemak tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang suatu saat dapat menyumbat aliran darah ke otak sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

Hipertensi dapat menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah akan mudah pecah. Haemorrhagic stroke dapat juga terjadi pada mereka yang tidak menderita hipertensi. Pada kasus seperti itu, biasanya pembuluh darah akan pecah akibat lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba, misalnya karena konsumsi makanan ataupun faktor emosional.

Pecahnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan sel-sel otak yang seharusnya mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui pembuluh darah tersebut menjadi kekurangan nutrisi dan akhirnya mati. Darah yang keluar dari pembuluh darah yang pecah juga dapat merusak sel-sel otak yang berada di sekitarnya. Walaupun terjadinya lebih jarang dibandingkan dengan ischemic stroke, yaitu hanya sekitar 20% dari total kasus stroke, namun haemorrhagic stroke memiliki tingkat bahaya yang lebih serius dibandingkan dengan ischemic stroke.

No comments:

Post a Comment