Wednesday, January 4, 2012

Mengapa kotoran tertahan


Panjang sistem pencernaan manusia 6 kali tinggi badannya atau 10 meter, sangat panjang dan berliku-liku penempatannya, sehingga tidak mudah merawatnya. Umumnya kita makan 3x sehari, terkadang masih ditambah makan makanan ringan/snacks. Buang air besar (BAB) 1 x sehari, bahkan banyak orang BAB 2 hari atau 3 hari sekali, sehingga banyak sisa makanan yang tersisa dalam usus, menumpuk hari ke hari, bulan ke bulan bahkan puluhan tahun tidak terbuang. Sisa makanan tersebut mengeras dan menempel pada dinding usus yang telah berubah menjadi toksin/racun. Keadaan ini akan menjadi pemicu seseorang menderita
kolesterol, rematik, wasir, gondok, asam urat, sakit jantung, lumpuh/stroke, alergi, berjerawat, lupus, kanker, tumor dll. Racun tsb dari hari ke hari menebal di usus kita yang membuat perut menjadi buncit/besar dan kotoran yang dikeluarkan semakin hari semakin kecil diameternya, karena toksin sudah menempel dan mengeras pada dinding usus. Sangat berbeda dengan bayi/anak2 di mana kotoran mereka masih besar karena usus mereka masih bersih. Suatu penyelidikan oleh sekelompok pakar Jepang menyimpulkan bahwa jumlah kotoran tertahan yang berada di dalam tubuh seseorang yang sehat rata-rata seberat 3 sampai 5 kg. Kotoran yang tertahan yang melekat pada dinding usus dapat diserap oleh lapisan mukosa dan akhirnya akan mengalir ke hati, dan selanjutnya dapat mengakibatkan:- Menghambat proses detoksifikasi- Memperlambat proses metabolisme- Keracunan dalam tubuh Survei menunjukkan, 90% penyakit yang diderita manusia saat ini bermula dari usus besar (kolon), karena efek timbunan racun (toksin). Ditambah dengan pola makanan jaman sekarang yang sudah tercemar dengan berbagai zat-zat yang membahayakan tubuh manusia.

No comments:

Post a Comment