Wednesday, January 4, 2012

Memerangi penyakit dengan nuklir

Teknik kedokteran nuklir secara progresif telah menjadi alat paling penting dalam melawan berbagai penyakit, seperti diantaranya penyakit jantung. teknik nuklir telah memainkan peran kunci dalam menangani gangguan arteri koroner. Teknik ini juga berguna dalam menangani hipertensi renovaskular dan diagnosis gangguan pembuluh darah kecil yang mempengaruhi ginjal, jantung dan saluran pencernaan pada pasien-pasien yang menderita diabetes, skleroderma dan penderita penyakit kronis lainnya. Teknologi pemindaian dengan nuklir mengalami ledakan pertumbuhan dalam lebih dua dasawarsa terakhir. Dalam beberapa tahun terakhir, teknik kedokteran nuklir telah mapan sehingga sekarang menjadi kebiasaan rutin dalam praktek klinik di seluruh dunia. Saat ini pemindaian berada di persimpangan jalan, dengan agen pemindaian target molekular diharapkan dapat memperbesar secara nyata kemampuan metoda pemindaian anatomi konvensional. Pengamatan interaksi molekular dalam jaringan tubuh dengan teknik radioperunut telah dikenal sebagai kedoteran nuklir molekular. Teknik ini menganalisis biokimia sel dan hubungannya dengan proses penyakit yang terlihat dalam disfungsi jaringan dan organ untuk tujuan diagnostik dan terapi. Perkembangan penerapan kedokteran dan pemindaian dengan nuklir terkait erat dengan letersediaan radioisotop dan penemuan radiofarmaka baru. Hampir 10 juta pasien memanfaatkan penggunaan radiofarmaka setiap tahun, demikian laporan industri yang dilansir oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) beberapa waktu lalu. Secara total lebih dari 25 juta prosedur pemindaian dengan radiofarmaka dilakukan di seluruh dunia pada 2000, guna diagnosa penyakit-penyakit utama.(BATAN)

No comments:

Post a Comment