Wednesday, January 4, 2012

Apa itu Kedokteran Nuklir?

Anda pernah melihat atau mendengar seorang pasien mengalami terapi kanker dengan radiasi, dan dokter menganjurkan pemindaian (scanning) dengan PET untuk mendiagnosis pasien-pasien. Ini merupakan bagian dari spesialisasi kedokteran yang disebut kedokteran nuklir. Kedokteran nuklir menggunakan zat-zat radioaktif untuk memindai (memotret) tubuh dan menangani penyakit. Kedokteran nuklir melihat baik fisiologi (fungsi organ) maupun anatomi tubuh dalam menetapkan diagnosis dan penanganannya. Saat ini para dokter dapat menggunakan seperangkat peralatan dengan teknik-teknik non-invasif atau teknik tanpa operasi. Teknik ini meliputi sinar-X, pemindaian MRI (magnetic resonance imaging), pemindaian CAT ultrasonografi dan lain-lain. Masing-masing teknik ini mempunyai keuntungan dan kelemahannya yang membuat mereka bermanfaat untuk kondisi berbeda dan bagian tubuh berbeda. PET menghasilkan gambaran bagian dalam tubuh dengan mendeteksi radiasi yang dipancarkan oleh zat-zat radioaktif yang memiliki waktu paruh pendek, yang disuntikkan kedalam tubuh seperti C-11, F-18, O-15 atau N-13. PET mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan pada posisi dimana positron yang dipancarkan oleh zat radioaktif bertumbukkan dengan elektron dalam jaringan tubuh. SPECT merupakan teknik yang serupa dengan PET, namun zat radioaktif (Xe-133, Tc-99, I-123) yang digunakan mempunyai waktu paruh yang lebih lama dan memancarkan sinar gamma tunggal. SPECT dapat menyajikan informasi aliran darah dan distribusi zat radioaktif dalam tubuh. Bayangan yang dihasilkan kurang sensitif dan kurang rinci dibanding bayangan menggunakan teknik PET, namun relatif lebih murah. Dalam penanganan kedokteran nuklir, zat-zat radioaktif yang disuntikkan dalam tubuh tidak membahayakan tubuh. Radioisotop yang digunakan meluruh dengan cepat, dalam hitungan menit sampai jam, mempunyai tingkat radiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan sinar-X atau pemindai CT dan hilang melalui air seni dan ketika buang air besar. Teknik pemindaian dengan kedokteran nuklir memberi dokter cara lain untuk melihat bagian dalam tubuh manusia. Teknik ini menggabungkan penggunaan komputer, detektor dan zat-zat radioaktif. Teknik ini meliputi : # Tomografi emisi posotron (PET), # Tomografi emisi foton tanggal (SPECT), # Pemindahan kardiovaskular, # Pemindaian tulang punggung. Semua teknik ini menggunakan sifat-sifat berbeda dari unsur-unsur radioaktif untuk menciptakan sebuah bayangan. Pemindaian kedokteran nuklir antara lain berguna untuk mendeteksi : # Tumor, # Ankurisma, # Ketidakteraturan atau ketidaklancaran aliran darah ke berbagai jaringan, # Gangguan sel darah dan kegagalan fungsi organ, seperti tiroid dan defisiensi fungsi pulmonari. Penggunaan setiap pengujian spesifik, ataupun kombinasi pengujian bergantung pada gejala pasien dan penyakit yang didiagnosis.(BATAN)

No comments:

Post a Comment