Thursday, January 19, 2012

Agar Anak Suka Buah dan Sayur

BUAH dan sayur mengandung zat gizi yang penting. Simaklah cara menyiasati anak yang kurang suka buah dan sayur.

Rasanya Tidak Enak

Ada beberapa faktor yang membuat anak tak suka buah dan sayur, di antaranya rasa yang kurang berkenan, pengenalan terhadap aneka rasa yang tak dilakukan dengan baik, serta pengalaman tak mengenakkan saat memakan buah atau sayur.


Tapi, penyebab yang paling sering adalah kurangnya pengenalan aneka rasa saat anak masih kecil, terutama pada usia bayi. Akibatnya, memori rasa di otak anak sangat sedikit. Bila ia menikmati sesuatu yang sebelumnya tak pernah dicoba, anak merasa aneh dan tak menyukai rasa tersebut. Berbeda dengan anak yang diperkenalkan pada aneka macam rasa, umumnya mereka lebih mudah diberikan buah dan sayur karena memori tentang rasa di otaknya banyak sekali sehingga mudah beradaptasi dengan rasa baru.

Sebenarnya, pengenalan terhadap aneka macam rasa sudah dimulai sejak bayi, yakni ketika anak sudah diperbolehkan makan makanan lembut seperti bubur saring, semipadat (nasi tim), dan padat (nasi). Pada saat ini sangat penting bagi kita untuk mencampurkan aneka macam buah dan sayuran dalam menu sehari-hari anak. Dengan begitu, kelak anak lebih mudah menerima rasa yang lain.

Memang, banyak orangtua sudah berusaha mengenalkan aneka rasa kepada bayinya. Namun hal ini tak berjalan baik, mungkin kurang konsisten dalam mengenalkannya atau tak bekerja sama dengan pengasuh. Ketidakkonsistenan ditandai dengan hanya sesekali mengenalkan aneka rasa dari berbagai variasi menu, tapi menu yang monoton, seperti nasi dan nugget yang lebih sering diberikan kepada anak. Buah-buahan pun demikian, anak hanya sesekali diberi jeruk atau apel.

Orangtua Harus Kreatif

Jangan pernah memaksa anak untuk suka buah dan sayur dengan cara menjejalkannya. Sebab, ketidaksukaan yang dipaksakan hanya akan menimbulkan penolakan yang sangat keras. Mungkin saja dari pemaksaan itu anak akan trauma dan semakin tak mau diberi buah dan sayur. Justru orangtua harus kreatif dengan mencari cara supaya anak suka buah dan sayur. Caranya antara lain:

* Menyembunyikan sayuran di dalam makanan yang disukai anak. Jika anak suka dengan bubur nasi, risoles, atau bahkan mi instan, kita bisa memasukkan ke dalamnya aneka sayuran. Potonglah sayuran tersebut kecil-kecil supaya tidak mencolok sehingga ketika kita menyuapinya, anak tidak sadar kalau di dalam makanan kesukaannya terdapat sayur.

* Bila anak tak suka dengan sayuran yang lembek, kita bisa memodifikasinya dengan membuat sayuran tersebut terasa crispy atau garing. Bayam misalnya, bisa digoreng bersama tepung dan dicampur bumbu sedikit supaya terasa garing dan lebih nikmat.

* Bila ingin meminta anak mengonsumsi buah, kita bisa membuat jus jeruk, apel, mangga, jambu, alpokat, atau lainnya. Supaya terasa lezat, tambahkan susu kental. Rasa manis dari susu akan membuat anak menyukainya.

* Membuat bentuk yang menarik dari buah atau sayuran. Ketika kita minta anak untuk makan pepaya, modifikasikanlah bentuk potongnya. Misal, dengan memotong kotak-kotak kecil untuk dijadikan mata, kotak memanjang untuk dijadikan hidung, kotak memanjang agak lebar untuk membuat mulut, lalu letakkan di atas piring yang berwarna kontras. Kemudian ajak anak bermain dengan bentuk buah tersebut sambil memintanya memakan satu per satu.

* Dengan sayuran pun demikian, kita bisa memadukan antara sayuran, telur, dan sosis. Contoh, buat telur dadar lalu letakkan di atas piring. Bentuk matanya dengan irisan sosis, hidungnya dengan irisan daun selada, mulutnya dengan wortel dan telinganya dengan irisan tomat. Bila anak tak mau memakannya langsung, kita bisa campur dengan nasi saat memakannya.

* Alat makan pun perlu dipilih yang menarik. Saat ini banyak alat makan seperti piring maupun sendok yang bergambar aneka karakter tokoh kartun. Nah, kita bisa menggunakan alat-alat tersebut sebagai salah satu daya tarik anak untuk mengonsumsi buah dan sayur.

Jadilah Contoh

Di samping kreatif, ada beberapa hal lagi yang perlu dilakukan orangtua agar anak mau makan buah dan sayur:

+ Orangtua harus menjadi contoh.

Perlihatkan kepada anak bahwa kita begitu menyukai buah dan sayur. Caranya, selalu melengkapi menu keseharian dengan buah dan sayur. Umpama, sarapan dengan sayur bayam, selingan pagi makan buah jeruk atau apel, makan siang dengan menu sayur sup, selingan siang dengan jus jambu, dan makan malam dilengkapi oseng-oseng tempe campur kacang panjang.

Bila kita memberikan contoh yang baik pada anak, dia akan melihat betapa buah dan sayur bukanlah makanan yang perlu ditakuti. Dengan begitu akan lebih mudah bagi kita untuk meminta anak makan buah dan sayur. Apalagi kita selalu menyempatkan makan bersama sehingga anak terbiasa dengan menu-menu yang kita makan. Berbeda bila kita juga tak suka buah dan sayur, akan lebih sulit meminta anak mengonsumsinya.

+ Berikan penjelasan tentang manfaatnya.

Anak balita dapat memahami penjelasan sederhana yang kita berikan. Nah, jelaskanlah aneka manfaat makan buah dan sayur. Contoh, dengan mengungkapkan kegunaan vitamin C dari buah jeruk, "Kak, supaya kamu tidak gampang sakit, kamu perlu makan buah jeruk ini yang mengandung banyak vitamin C." Atau, ketika kita ingin anak suka dengan sayur bayam, kita bisa menggunakan tokoh kartun kesukaannya semisal Popeye, "Kalau Adek ingin kuat seperti Popeye, Adek harus suka dengan sayur bayam." Penjelasan-penjelasan seperti ini setidaknya dapat membuka pemahaman anak akan manfaat sayur dan buah.

+ Ciptakan suasana menyenangkan di meja makan.

Dengan begitu, anak akan merasa nyaman sehingga ia bernafsu untuk makan. Nafsu yang besar membuat anak lebih mudah mengonsumsi apa saja termasuk buah dan sayur. Berbeda bila kita bersikap tegang, meminta anak makan dengan membentak-bentak misalnya, tentu hanya akan menghilangkan nafsu makan anak sehingga semakin sulit bagi kita untuk memintanya makan buah atau sayur.

+ Hindari junk food.

Banyak sekali junk food atau "makanan sampah" yang beredar di supermarket maupun warung-warung. Rasanya yang sangat gurih sering kali membuat anak tak bernafsu makan karena lidahnya sudah terbiasa dengan rasa yang kuat dari junk food tersebut. Jadi, hindari anak dari makanan seperti ini agar ia lebih mudah mengonsumsi buah atau sayur.

No comments:

Post a Comment